Melihat zaman sekarang ini yang semakin maju dan teknologi yang juga semakin mengalami perkembangan begitu pesat, memiliki kemampuan dalam berpikir komputasi menjadi hal yang sangat penting.

Dalam hal ini, cara membetuk computational thinking tentu sangatlah penting. Kemampuan ini akan sangat bermanfaat untuk menghadapi berbagai permasalahan di masa depan.

Oleh karena itu, computational thinking sangat penting dimiliki. Nah, berikut akan diulas secara lebih mendalam tentang apa itu computational thinking, tujuan, dan termasuk bagaimana cara membentuknya.

Pengertian Computational Thinking Yaitu :

Computational thinking atau yang bisa disebut juga dengan berpikir komputasi merupakan cara yang digunakan untuk memecahkan suatu permasalahan. Dalam hal ini, pemecahan masalah tersebut diatasi dengan menggunakan berbagai penulisan program.

Seperti halnya pada komputer, penulisannya juga seperti yang terdapat pada coding di komputer yang terstruktur dan sistematis. Kemampuan semacam ini sebaiknya diajarkan sedari dini agar ketika dewasa nanti dapat menghadapi segala perkembangan terutama dibidang teknologi.

Dalam dunia pendidikan, computational thinking ini merupakan bagian dari ranah kognitif. Itulah sebabnya siswa akan diajarkan bagaimana cara memecahkan suatu masalah yang dihadapinya, terutama permasalahan yang sangat rumit menjadi lebih sederhana.

Mereka akan diajarkan bagaimana membuat sebuah pola, kemudian menyetingnya sehingga tercipta serangkaian tahapan yang digunakan untuk mencari sebuah solusi. Selain itu, para siswa juga akan diajarkan bagaimana cara menyusun sebuah tafsiran data dengan menggunakan simulasi.

Computational thinking sebenarnya bukan bagaimana cara berpikir layaknya komputer, namun ini adalah cara seseorang merumuskan sebuah masalah kemudian mencari solusinya. Sebagaimana sebuah komputer yang menyelesaikan sebuah masalah menggunakan cara yang terstruktur.

Tujuan Computational Thinking

Computational thinking amat sangat penting diajarkan terutama bagi anak-anak yang masih dalam proses pertumbuhan.

Tujuan adanya computational thinking ini tidak lain adalah untuk membentuk suatu generasi penerus bangsa yang memiliki kemampuan bersaing di era digital seperti saat ini.

Oleh karena itu, bagaimana cara membentuk computational thinking ini pada diri seorang anak sangatlah penting.

Seperti halnya pada dunia pendidikan, di mana seorang pendidik akan menggunakan berbagai teknik untuk mengajarkan berpikir secara komputasi.

Hal ini nantinya diharapkan mampu menjadi sebuah karakter pada diri setiap siswa, sehingga ketika mereka dihadapkan pada suatu permasalahan dapat menyelesaikannya dengan cara yang lebih terstruktur.

Tidak dibingungkan dengan pertanyaan, apa yang harus saya lakukan. Pertanyaan semacam itulah kerap membuat seseorang kelimpungan, sehingga tindakan yang dilakukan menjadi kurang tepat.

Oleh karena itu, sedari dini harus diajarkan kemampuan computational thinking agar kelak mereka bisa menentukan cara penyelesaian masalah secara tepat.

Pemikiran komputasional dalam menyelesaikan masalah dan memiliki pikiran kritis merupakan dua hal yang sangat penting dan harus dimiliki seseorang.

Jika seseorang memiliki dua kemampuan tersebut, maka dipastikan segala bentuk perkembangan di era teknologi dapat mereka hadapi dengan baik.

Cara Membentuk Computational Thinking

Dalam usahanya membentuk kemampuan pada diri siswa, seorang pendidik pasti akan menggunakan beberapa cara untuk membentuk keterampilan tersebut. Nah, berikut beberapa metode berpikir yang bisa diajarkan agar dapat membentuk computational thinking.

Decomposition

Sebagai bentuk usaha memecahkan suatu permasalahan agar lebih mudah diselesaikan, metode berpikir decomposition ini bisa diterapkan.

Decomposition merupakan usaha memecahkan masalah dengan membaginya menjadi permasalahan-permasalahan yang lebih kecil sampai pada intinya.

Masalah-masalah tersebut kemudian diselesaikan satu persatu. Dalam hal ini, dari mana datangnya masalah tersebut juga ikut diidentifikasi.

Oleh karena itulah, metode semacam ini bisa dikatakan sebagai metode memecahkan permasalahan menjadi lebih sederhana, dari akar sampai intinya.

Pattern Recognition

Cara membentuk computational thinking selanjutnya adalah dengan metode  pattern recognition.

Metode berpikir seperti ini bisa diterapkan dengan mencari pola. Sebuah permasalan pasti terdapat yang namanya pola. Dari pola-pola tersebutlah kemudian dicari jalan penyelesaiannya.

Dalam metode berpikir seperti ini, setiap orang akan dituntut untuk mencari tahu sendiri apa yang dimaksud pola-pola tersebut.

Abstraksi

Abstraksi merupakan metode berpikir komputasi yang mana seseorang diminta untuk melakukan sebuah generalisasi.

Kemudian ia juga diminta untuk mengidentifikasi prinsip umum yang bisa menghasilkan pola, sebuah tren dan juga keteraturan.

Pada metode berpikir seperti ini, seseorang biasanya akan melihat karakteristik permasalahan secara umum, kemudian membuat model penyelesaiannya.

Algorithm

Algorithm merupakan metode berpikir secara komputasi yang terakhir. Metode berpikir algorithm ini bisa dilakukan dengan mengembangkan sebuah petunjuk yang diberikan.

Petunjuk tersebut kemudian digunakan sebagai cara pemecahan suatu masalah yang memiliki kesamaan.

Cara yang digunakan untuk menyelesaikan masalah tersebut juga dilakukan step by step. Setiap tahapannya dilalui sampai informasi yang didapatkan dapat digunakan untuk menyelesaikan permasalahan.

Cara Menerapkan Computational Thinking

Setelah memahami bagaimana cara membentuk computational thinking melalui berbagai macam metode berpikir, penting kiranya juga belajar bagaimana cara menerapkan computational thingking tersebut dalam kehidupan sehari-hari.

Dalam ranah pembelajaran, computational thingking tersebut bisa diterapkan, seperti memberikan dengan tugas kepada siswa.

Misalnya, ada suatu permasalahan berupa cadangan minyak bumi yang semakin hari semakin menipis. Berikut cara menerapkan computational thingking yang bisa dicoba.

Menggunakan Metode Decomposition

Decomposition merupakan cara memecahkan masalah dengan memecahnya menjadi masalah-masalah lebih kecil dan kemudian baru diselesaikan.

Dalam masalah cadangan minyak bumi yang semakin menipis tersebut, siswa diminta untuk membuat sumber energi alternatif.

Guru memberi contoh misalnya membuat energi alternatif dari sampah platik menggunakan pirolis. Jika yang digunakan adalah metode decomposition, maka siswa harus bisa membuat pirolis. Langkah pertama yang harus dilakukan adalah mempelajari terlebih dahulu apa itu pirolis.

Setelah itu, mereka harus mencari tahu dan memahami bagaimana cara membuatnya, mengetahui bagian-bagiannya dan memahami bagaimana proses kerjanya.

Menggunakan Metode Pattern Recognition

Selanjutnya adalah dengan menggunakan metode pattern recognition. Pada metode berpikir yang satu ini, siswa harus memahami setiap pola dengan melakukan identifikasi pada kesamaan fungsi alat penyuling yang ada pada pirolis dengan alat lain yang ada di sekitar.

Menggunakan Metode Abstraksi

Menyelesaikan suatu masalah menggunakan metode berpikir komputasi merupakan salah satu cara menerapkan computational thingking tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Kali ini yang akan digunakan ialah metode abstraksi.

Siswa akan diajak untuk mengembangkan rancangannya sesuai dengan ide masing-masing. Hal tersebut dilakukan dengan merujuk contoh alat pirolis yang disajikan gurunya.

Dari melihat contoh tersebut, siswa akan menemukan ide-ide untuk merancang alat pirolisnya.

Menggunakan Metode Algorithm

Cara penerapan computational thingking yang terakhir adalah dengan menggunakan metode berpikir algorithm.

Metode yang satu ini merupakan cara menyelesaikan masalah dengan mengurutkan dan melalui setiap langkah-langkahnya.

Dalam membuat sebuah pirolis, siswa harus bisa mengurutkan bagaimana cara membuatnya, cara kerjanya sampai bagaimana fungsi dari alat tersebut.

Akhir Kata

Demikianlah artikel terkait dengan pengertian dan cara membentuk computational thinking.

Nah, kemampuan computational thinking memang merupakan suatu cara penyelesaian masalah yang bisa diterapkan dalam berbagai permasalahan sehari-hari.

Oleh karena itu, kemampuan computational thinking sangat penting diajarkan sedari dini.